FAKSHI IAIN PAREPARE- Indonesia Raya Berkumandang pertama kali pada Yudisium Program Sarjana Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam di Balai Seni dan Budaya IAIN Parepare, Jumat (24/1)
Ada hal baru dan terbilang unik yang terjadi pada pelaksanaan Yudisium Program Sarjana Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (FAKSHI) IAIN Parepare sejak perubahan nomenklatur dari jurusan menjadi fakultas pada tahun 2019.
Kebaruan dan keunikan itu terjadi saat Lagu Indonesia Raya berkumandang untuk pertama kalinya pada pelaksanaan yudisium di kampus hijau toska dengan tagline "Malebbi Warekkadana Makkeade' Ampena" (Santun dalam Bertutur, Sopan dalam Berperilaku). "Kita ingin merefresh dan mengukuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme mahasiswa sesaat sebelum menjadi alumni di penghujung aktivitas akademiknya di fakultas agar mereka tidak mudah terprovokasi oleh isu, paham dan gerakan yang ingin mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara melunturkan kecintaan anak-anak bangsa terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)", demikian Budiman, M.HI yang juga Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama memberikan argumennya di sela-sela gladi sebelum acara dimulai.
Yudisium Program Sarjana Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam diikuti 73 orang: terdiri dari Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syaksiyah) 15 orang, Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) 55 orang dan Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah) 3 orang. Arlianah, mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam atau Ahwal Syakhsiyah berhasil meraih predikat kelulusan Dengan Pujian (Cumlaude) dengan lama studi 4 tahun dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yaitu 3,97 (tiga koma sembilan tujuh).
Tiga orang mahasiswa Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah) berhasil mencatatkan diri sebagai peserta yudisium pertama di prodinya. Firmansyah mencatatkan dirinya sebagai alumni pertama. Sementara Astrid Zakinah Mawaddah sebagai alumni pertama yang memperoleh predikat kelulusan "Dengan Pujian" dengan IPK 3,86 (tiga koma delapan enam).
Seluruh pimpinan fakultas hadir dalam kegiatan yudisium itu. Selain Dekan Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M.Ag, hadir juga Wakil Dekan I Budiman, M.HI dan Wakil Dekan II Dr. Agus Muchsin, M.Ag., para Ketua Prodi: Ketua Prodi HKI Wahidin, M.HI, Ketua Prodi HES Hj. Sunuwati, Lc., M.HI; Ketua Prodi HPI Dr. Hj. Saidah, S.HI., M.H.; Ketua Prodi HTN Badruzzaman, SAg., M.H. serta dua Kasubag, Amiruddin, S.Ag. dan Hilmiah, S.Pd.I.
Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M.Ag. dalam pesan-pesan akademiknya antara lain mengingatkan kepada seluruh peserta yudisium untuk tidak melupakan jasa orang-orang terdekat, khususnya jasa kedua orangtua dalam pencapaian dan keberhasilan anaknya menyelesaikan studi. "Kalian tidak mampu membalas jasa dan kebaikan orangtua kalian dengan apapun". "Teruslah belajar, sebab sumber belajar tidak hanya diperoleh dari buku atau di ruang kelas. Tetapi kesulitan hidup yang kita rasakan, apa yang kita saksikan, perbincangan yang kita dengar, bahkan saat bersosialisasi dengan masyarakat itulah sumber belajar yang hakiki", ujarnya memberikan wejangan kepada peserta yudisium.
Seluruh mahasiswa dari 3 prodi yang diyudisium berhak menyandang gelar Sarjana Hukum (disingkat S.H.) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
0 Comments